Peraturanyang dibuat untuk sekelompok masyarakat tertentu. Peratiran menegani tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. Jawaban: B. Peraturan yang bersifat memaksa. Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini yang bukan merupakan unsur unsur hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa. Itulah tadi jawaban dari pertanyaan tersebut. 1 Unsur Internal. Unsur internal ini adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan dalam suatu teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater. Oleh sebab itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal ini sebagai berikut: Berikutini penjelasan 9 Unsur-Unsur Pementasan Drama Yang Wajib antara lain : 1. Naskah Drama. Naskah drama adalah sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon. Dalam naskah juga termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, dan keadaan panggung yang diperlukan. 9 Unsur-Unsur Pementasan Drama Yang Wajib Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. WWMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Makassar22 Oktober 2021 0723Hai Rudy S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Drama adalah cerita yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku dan dialog dalam sebuah pementasan. Pementasan drama memuat sejumlah unsur, yakni 1 naskah drama berisi rangkaian dialog dalam cerita; 2 pemain atau aktor yang melakoni tokoh cerita; 3 sutradara yang bertugas mengarahkan pementasan; 4 tata rias yang membantu merias wajah para pemain; 5 tata busana yang bertugas menyiapkan dan mengatur seluruh atribut yang akan dikenakan oleh para pemain; 6 tata panggung yang berkenaan dengan pengelolaan arena pentas; 7 tata lampu yang berhubungan dengan pencahayaan selama pentas; 8 tata suara yang mengontrol suara para pemain selama pentas. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah pilihan sebuah drama mengandung unsurKESetting sebuah drama mengandung unsurAAApakah kalian lebih senang ulangan di kertas atau quiz seperti RRsetting sebuah drama mengandung unsurIADalam diskusi kelas, kamu ditugasi oleh guru menjadi moderator. Diskusi tersebut membicarakan masalah “Bahaya Narkotika”. Kalimat pendahuluan untuk memulai diskusi yang tepat bagi seorang moderator adalahDZBacalah penggalan dialog berikut! Satilawati Pengecut! Sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk menjaga nama supaya jangan merosot. Aku sudah maklum. Ishak Sambil menunjuk ke luar Pergi daripadaku. Engkau boleh memusuhi aku. Untuk cita-cita aku bersedia mengorbankan segalanya juga cintaku. Gerak-gerik ishak pada penggalan dialog di atas menggambarkan ekspresi atau raut wajah yang…Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Connection timed out Error code 522 2023-06-13 172223 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6c03302bb70e18 • Your IP • Performance & security by Cloudflare - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, drama adalah cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Selain itu, drama juga bisa diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku peran atau dialog yang dipentaskan. Seperti dikutip dari buku Perencanaan Pementasan Drama oleh Emilia Contessa dkk, secara harafiah, kata drama berasal dari bahasa Yunani "dramoi" yang artinya berbuat atau bertindak. Drama termasuk dalam karya sastra yang mengungkapkan kisah lewat dialog yang dituturkan oleh tokoh-tokohnya. Kendati demikian, drama sebagai karya sastra hanya bersifat sementara karena naskah yang ditulis hanya sebagai dasar untuk dipentaskan. Sebab, tujuan dari naskah drama bukan seperti novel atau puisi. Menurut Wood dan Attfield 1996, drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniru gerak pembicaraan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang dibayangkan, penggunaan pengalaman dan pengetahuan, karakter dan situasi dalam suatu lakuan, dialog, monolog, guna menghindarkan peristiwa dan rangkaian cerita tertentu. Istilah lain dari drama berasal dari kata "drame" yang diambil dari bahasa Prancis oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon tentang kehidupan kelas menengah. Pokok dalam drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya. Tahap Pementasan Drama Sementara itu, Idda Ayu Kusrini dalam buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII menuliskan, setidaknya ada tiga tahap dalam pementasan drama yakni, tahap prapementasan, tahap pementasan dan tahap pasca pementasan. Dalam tahap prapementasan sebenarnya ada empat langkah yang perlu diperhatikan yakni, analisis situasi dan pendengar, memilih naskah, membedah naskah dan pelatihan. Pada tahap pementasan ada tiga komponen yang perlu diperhatikan sebagai berikut 1. PenghayatanPenghayatan dan pemahaman terhadap isi naskah drama. Baik aktor dan aktris harus bisa menghayati peran yang dimainkannya. 2. VokalSetiap kata atau kalimat dalam teks drama harus diucapkan secara jelas, pengaturan jeda yang tepat, dan lancar dalam mengucapkan dialog. 3. PenampilanPenampilan meliputi teknik, blocking, pemanfaatan setting, gerakan, cara berpakaian, pandangan mata dan pengelolaan diri. Seorang pemain harus mampu menguasai panggung. Sedangkan pada tahap pasca-pementasan, drama tersebut harus dilakukan evaluasi sebagai tindak lanjut terhadap Penting dalam Pementasan Drama Asul Wiyanto dalam buku Terampil Bermain Drama menuliskan, yang paling dibutuhkan dalam pertunjukan drama adalah naskah yang memuat tokoh-tokoh dan alur cerita. Kemudian, pemain yang memeragakan cerita. Para pemain yang dibutuhkan pun tergantung dari banyak tokoh yang ada di dalam naskah drama. Setelah itu, ada sutradara yang bertugas sebagai pemimpin dalam pementasan yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pertunjukan. Sutradara tidak hanya pandai dalam mengarahkan saja, tetapi juga mampu melakukannya. Tugasnya pun sangat banyak dengan tanggung jawab yang cukup berat. Persiapan yang tak kalah penting dalam pementasan adalah tata rias, tata busana, tata panggung, tata suara dan penonton. Tata rias berfungsi untuk mendandani pemain agar wajah tidak terlihat pucat apabila terkena cahaya lampu yang tajam dan bisa mencapai karakter yang hendak ditampilkan. Tata busana pun demikian, ia berfungsi sebagai pengatur pakaian pemain, mulai dari bahan, model sampai cara memakainya. Tata busana pun punya hubungan yang erat dengan tata rias. Maka daripada itu, tak jarang seorang penata rias merangkap sebagai tata busana. Sedangkan tata panggung berfungsi sebagai pengatur pentas. Biasanya dalam sebuah pementasan, panggung diletakkan di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakang masih bisa melihat sebuah adegan di panggung. Selain itu, panggung juga berfungsi sebagai penggambar keadaan cerita, misalnya ruang tamu, dapur, teras dan lain sebagainya. Tata suara tidak hanya berfungsi sebagai pengatur pengeras suara sound system tetapi juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan untuk menggambarkan suasana supaya terasa lebih meyakinkan. Penonton juga termasuk dalam unsur penting dalam pementasan drama. Sebab, kesuksesan sebuah drama bisa ditentukan oleh penonton, seperti bagaimana respons mereka terhadap cerita, peran dan pesan yang ingin disampaikan. Jumlah penonton juga ikut menentukan dalam kepuasan dari pembuat juga Apa Itu Seni Teater Pengertian, Jenis dan Aspeknya Apa Itu Teks Drama Pengertian, Unsur & Kaidah Kebahasaan Pementasan Lakon ' Sampah-sampah Kota' oleh Teater Koma - Pendidikan Penulis Alexander HaryantoEditor Iswara N Raditya

berikut ini yang bukan merupakan unsur internal pementasan drama adalah